Minyak Esensial; Keamanan, Manfaat, dan Penggunaan Terbaiknya

Beberapa tahun terakhir kita mulai mendengar pamor minyak esensial sebagai alternatif pengobatan secara natural. Minyak esensial dikenal khasiatnya sebagai aromaterapi mulai untuk mengatasi insomnia, ketegangan, sampai stress. Tidak hanya untuk aromaterapi, minyak esensial juga dimanfaatkan mengatasi kulit yang bermasalah, kesehatan, kecantikan kulit, sampai dengan kesehatan umum seperti membantu penyembuhan pilek, menurunkan demam, dan meningkatkan daya tahan tubuh anak. 

Minyak esensial adalah  minyak yang didapatkan dari sari tanaman. Minyaknya didapatkan dari daun, bunga, buah atau batang tanaman dengan metode destilasi (uap atau air) atau  dengan metode mekanis seperti cold pressing. Beberapa jenis tanaman yang sudah populer untuk dijadikan minyak esensial antara lain lavender, peppermint, mawar, lemon, jasmine, lemongrass, tea tree, dan sandalwood. Lavender sudah dikenal sejak lama membantu relaksasi dan mengatasi insomnia.

Apakah Minyak Esensial Aman?

Penggunaan minyak esensial sebagai alternatif pengobatan natural sampai saat ini belum didukung uji coba klinis. Di Amerika Serikat, misalnya, pemerintah maupun FDA belum mengatur regulasi soal minyak esensial ini walaupun banyak orang yang sudah membuktikan efektifitasnya untuk mengatasi beberapa masalah kesehatan. Karena  belum teruji klinis tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan tentang keampuhan dari si minyak esensial ini. Menurut Harpret Gujral, Program Director dan Nurse Practitioner di Sibley Memorial Hospital, dikutip di dalam laman www.hopkinsmedicine.org,minyak esensial tidak terbukti ampuh dan bekerja untuk semua orang. Namun demikian minyak esensial tetap bisa digunakan asal dengan penggunaan yang tepat. Seturut pendapat dengan Harpret Gujral, Michele Max, licensed massage therapist di Ohio State Integrative Medicine, seperti dikutip di laman www.wexnermedical.osu.edu mengungkapkan bahwa minyak esensial memiliki manfaat efek psikologis (mempengaruhi emosi) dan juga fisiologis (mempengaruhi fungsi dan proses tubuh).

Manfaat Minyak Esensial

Dengan penggunaan yang tepat minyak esensial memiliki beberapa manfaat kesehatan. Namun yang perlu digaris bawahi adalah minyak esensial bukan merupakan obat dan tidak menggantikan peran obat. Jika dirasa perlu, berkonsultasilah dengan dokter tentang penggunaannya agar mengetahui apakah kerja minyak esensial bertentangan dengan pengobatan yang sedang dijalani. Berikut adalah beberapa manfaat minyak esensial yang banyak dirasakan oleh para penggunanya. 

  1. Membantu mengatasi stress dan kecemasan
  2. Membantu mengatasi sakit kepala dan migrain
  3. Membantu mengatasi masalah insomnia
  4. Membantu mengurangi peradangan
  5. Bersifat antibiotik dan antibakterial

Bagaimana Minyak Esensial Bekerja?

Yang populer dikenal oleh orang awam minyak esensial bekerja dengan cara dihirup atau aromaterapi. Dengan cara dihirup, minyak esensial bisa memberikan manfaat psikologis. Ketika kita menghirup minyak esensial, molekul yang terkandung di dalam minyak esensial dialirkan melalui sistem pernafasan dan diarahkan ke otak dan mempengaruhi khususnya bagian amygdala. Amygdala adalah pusat kendali emosi pada otak. Pada saat otak mengidentifikasi bau maka ia akan memberikan respon emosional pada bau tersebut.

Selain dengan cara dihirup, minyak esensial juga bekerja dengan cara diaplikasikan pada kulit (topikal). Penggunaan minyak esensial topikal biasanya terkait untuk tujuan kosmetik atau penyembuhan sakit. Cara kerjanya minyak diserap melalui lapisan epidermis, lalu kemudian menuju bagian soft tissue dan dialirkan oleh darah.

Cara Terbaik Menggunakan Minyak Esensial

Cara terbaik dan yang paling dianjurkan untuk menggunakan minyak esensial adalah dengan cara melarutkannya dengan minyak carrier seperti minyak kelapa ekstra murni, jelly atau bee wax jika digunakan untuk tujuan topikal. Jika digunakan untuk inhalasi (hirup), minyak esensial dianjurkan dihirup melalui aksesoris aromaterapi seperti kalung, gelang, atau gantungan kunci yang terbuat dari bahan penyerap minyak esensial. Selain itu minyak esensial juga dapat digunakan dengan inhaler. Bagaimana dengan penggunaan diffuser? Gujral tidak menyarankan penggunaan diffuser pada minyak esensial. Menurutnya setiap minyak esensial bisa memberikan efek yang berbeda pada tiap-tiap orang. Misalnya minyak peppermint berkhasiat untuk meredakan sakit kepala tetapi jika aromanya terekspos pada anak yang berusia kurang 30 bulan, efek minyak itu dapat menimbulkan rasa marah pada anak. Selain itu minyak peppermint juga dapat menyebabkan efek negatif pada orang yang memiliki detak jantung yang cepat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *