10.000 Langkah Tiap Hari. Perlukah Dilakukan?

Saat ini kita lihat berseliweran di media sosial tentang aksi berjalan 10.000 langkah setiap. Aksi tersebut dikaitkan dengan pembiasaan gaya hidup sehat sehari-hari. Diawali dengan postingan beberapa tokoh populer di media sosial dan kemudian diikuti beramai-ramai oleh para pengikutnya. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan 10.000 langkah setiap hari? Dan apakah jika kita tidak melangkah 10.000 sehari maka kita tidak sehat?

ASAL USUL 10.000 LANGKAH PER HARI

Menurut penelitian yang dilakukan oleh I-Min Lee, professor epidemiology dari Universitas Harvard, anjuran 10.000 langkah per hari berasal dari sebuah perusahaan Jepang yang menjual pedometer yang merupakan alat penghitung langkah. Di tahun 1965 sebuah perusahaan di Jepang meluncurkan produk pedometer dengan nama jepang yang artinya 10.000-langkah meter. Berdasarkan penelusuran Lee lebih jauh dengan peneliti di Jepang, ditengarai nama produk tersebut dipilih karena karakter hurufnya menyerupai seseorang yang sedang berjalan. Sampai saat ini menurut Lee manfaat kesehatan yang sebenarnya dari 10.000 langkah per hari belum divalidasi oleh penelitian ilmiah. 

Walau manfaat kesehatan sesungguhnya belum terbukti dengan penelitian, anjuran 10.000 langkah per hari meluas ke bagian negara lain tak terkecuali di Amerika dan tentu saja Indonesia. Jika memang manfaat 10.000 langkah setiap hari belum terbukti secara ilmiah lalu apakah itu perlu teruskan atau tidak?

SEMAKIN AKTIF SEMAKIN BAIK

I-Min-Lee, seperti dikutip di situs The Atlantic, mengadakan penelitian terkait dengan total langkah harian pada 16.000 wanita lanjut usia di Amerika. Melalui penelitian tersebut didapatkan hasil yaitu pada kelompok perempuan yang  berjalan sekitar 4.400 per hari, tingkat kematian pada kelompok tersebut menurun dibandingkan kelompok perempuan berjalan kurang dari 4400. Lalu pada kelompok perempuan yang berjalan lebih jauh dari 4400 langkah, tingkat kematiannya menurun. Penelitian mentok sampai di tahap 7500 langkah di mana pada titik tersebut penambahan langkah tidak menunjukkan kondisi kesehatan yang lebih baik. Dari penelitian tersebut didapatkan gambaran bahwa peningkatan aktivitas fisik secara bertahap sebanyak 2000 langkah diasosiasikan dengan kondisi kesehatan yang positif pada perempuan lanjut usia. 

Berjalan kaki tidak dipungkiri merupakan aktivitas fisik yang paling mudah dilakukan terlebih pada mereka yang terbiasa dengan gaya hidup sedentari. Bekerja di depan laptop dan berkomuter menggunakan kendaraan bermesin adalah bagian dari masyarakat modern saat ini. Saking sibuknya, sedikit waktu luang untuk berolahraga. Nah, pada masyarakat seperti ini aktivitas jalan adalah yang paling mudah dilakukan. 

Pertanyaan lain adalah apakah melangkah sebanyak 4000-7500 bisa digantikan dengan aktivitas fisik yang lain? Menurut WHO orang dewasa dianjurkan untuk melakukan  aktivitas fisik setidaknya 30 menit per hari. Yang tergolong aktivitas fisik antara lain adalah berjalan kaki, hiking (naik gunung), berkebun, berdansa, berenang, bersepeda serta jenis olahraga seperti yoga dan lari. Merujuk pada anjuran WHO maka yang terpenting adalah kita melakukan aktivitas fisik moderat setiap hari selama 30 menit sebagai salah satu kunci hidup sehat. Aktivitas fisik pun tidak hanya melulu jalan kaki saja. Selain aktivitas fisik masih ada variabel lain yang perlu dilakukan yaitu tidur cukup, menjaga pola makan sehat, serta menjauhi stress. 

Sumber:

https://www.theatlantic.com/health/archive/2019/05/10000-steps-rule/590785/

https://www.who.int/dietphysicalactivity/factsheet_adults/en/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *